Penulis : Encon Rahman
KotaSantri.com : "TIDAK ada kebaikan dalam kebanyakan pembicaraan rahasia mereka, melainkan bagi orang yang menyuruh memberi sedekah, atau apa yang baik, atau memperbetulkan antara manusia. Sesiapa yang berbuat demikian itu dengan menginginkan kepuasan hati Allah, sungguh Kami akan memberinya upah yang besar." (QS. An-Nisa [4] : 114).
Suatu hari saya kedatangan seorang teman lama. Ia "mengadu" kepada saya Katanya, nasibnya sangat sial. Sejak sekian tahun berinvestasi, tapi hasilnya tidak ada yang memuaskan. Ikut main saham, rugi melulu. Pernah pula main valuta asing (valas), malah uangnya habis. Lebih dari itu, mobilnya ikut lenyap untuk membayar utang. Begitu pula ketika membayar obligasi, dia merasa terkecoh, karena sangat sulit menjualnya. Cerita ini, merupakan ungkapan Elvyn G. Masassya (2004) seorang praktisi perbankan dan kolumnis media nasional dalam buku "Cara Cerdas Mengelola Investasi Keluarga".
Membicarakan masalah investasi keluarga di negeri ini, lebih terasa trend dan "hangat". Hal itu disebabkan karena dua faktor. Pertama, faktor krisis moneter (krismon). Sejak krisis menghantam Indonesia seluruh lapisan masyarakat, tidak terkecuali, merasa "kebakaran jenggot". Maksudnya, mereka merasa kaget dan cemas menghadapi kenyataan tersebut. Kecemasan ini melahirkan berbagai upaya pencegahan agar kondisi keuangan keluarga tetap stabil.
Kedua, keinginan memperbaiki manajemen keuangan keluarga (MKK) di Indonesia semakin membaik. Kondisi itu dapat dibuktikan dengan semakin menjamurnya MKK, baik berupa konsultasi tanya jawab di media cetak maupun konsultasi yang langsung diberikan oleh suatu lembaga konsultasi keuangan. Tengok saja rubrik keuangan (Kompas), tanya jawab keuangan (Republika), Manajemen Keuangan Keluarga (Pikiran Rakyat), Pundi (Majalah Swadaya), dan lain-lain.
***
Investasi Menurut Islam
Investasi dalam Islam sangat dianjurkan. Kondisi itu sejalan pula dengan riwayat sahabat Salman Alfarisi. Ketika beliau mendapat gaji dari Baitul maal, gaji tersebut tidak seluruhnya digunakan untuk keperluan hidup hingga habis. Tetapi oleh yang bersangkutan sebagian dari gaji yang diperoleh diinvestasikan dalam bentuk tabungan.
Meskipun para sahabat yang lain, sempat protes dan heran dengan mengatakan Salman seperti tidak yakin akan jaminan Allah. Serta merta Salman menjawab, "Justru dengan menginvestasikan sebagian gajiku maka ibadahku lebih tenang. Sebab, seandainya aku terus hidup berarti aku tidak khawatir dengan masalah dunia. Tetapi, seandainya aku mati berarti aku bisa memberikan seluruh kekayaan itu pada ahli warisku."
Pemikiran sahabat Salman Alfarisi sebenarnya bermuara dari firman Allah dalam surat Lukman ayat 34, "Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
***
Sedekah sebagai Investasi
Apabila kita mengkaji masalah investasi menurut pandangan Islam, sebenarnya sedekah merupakan bagian aplikasi dari investasi yang sebenarnya. Bahkan, investasi yang satu ini lebih berlipat ganda, sebagaimna Allah SWT, berjanji dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 261, "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya dijalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada setiap butir berisi seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui."
Sisi lain yang menarik dari investasi dunia-akherat ini, Allah memberikan kesempatan kepada siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan. Perhatikan firman-Nya, "Sesungguhnya orang-orang lelaki yang bersedekah, dan orang-orang perempuan yang bersedekah, dan mereka meminjamkan kepada Allah satu pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak." (QS Al-Hadiid [57] : 18).
Subhanallah, seandainya kita tidak tertarik dengan jaminan dan janji Allah di atas, maka kita termasuk orang yang merugi. Karenanya, agar kita tidak termasuk orang merugi maka pada saat ini juga mari kita lakukan investasi via sedekah. Tak perlu besar jika belum sanggup, toh melakukan investasi (sedekah) kecil tetapi kontinu dan istiqamah lebih disukai Allah ketimbang besar tapi hanya sekali seumur hidup.
Akhir kata, jangan biarkan hari-hari kita tanpa investasi (sedekah) sehingga kita termasuk orang yang celaka. "Dan (ingatlah) akan (hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka. (mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam ( di dunia) melainkan saat saja di siang hari (di waktu itu) mereka saling berkenalan." (QS. Yunus [10] : 45). Selamat melakukan investasi! [Swadaya-37]
Bilik @ KotaSantri.com
KotaSantri.com : "TIDAK ada kebaikan dalam kebanyakan pembicaraan rahasia mereka, melainkan bagi orang yang menyuruh memberi sedekah, atau apa yang baik, atau memperbetulkan antara manusia. Sesiapa yang berbuat demikian itu dengan menginginkan kepuasan hati Allah, sungguh Kami akan memberinya upah yang besar." (QS. An-Nisa [4] : 114).
Suatu hari saya kedatangan seorang teman lama. Ia "mengadu" kepada saya Katanya, nasibnya sangat sial. Sejak sekian tahun berinvestasi, tapi hasilnya tidak ada yang memuaskan. Ikut main saham, rugi melulu. Pernah pula main valuta asing (valas), malah uangnya habis. Lebih dari itu, mobilnya ikut lenyap untuk membayar utang. Begitu pula ketika membayar obligasi, dia merasa terkecoh, karena sangat sulit menjualnya. Cerita ini, merupakan ungkapan Elvyn G. Masassya (2004) seorang praktisi perbankan dan kolumnis media nasional dalam buku "Cara Cerdas Mengelola Investasi Keluarga".
Membicarakan masalah investasi keluarga di negeri ini, lebih terasa trend dan "hangat". Hal itu disebabkan karena dua faktor. Pertama, faktor krisis moneter (krismon). Sejak krisis menghantam Indonesia seluruh lapisan masyarakat, tidak terkecuali, merasa "kebakaran jenggot". Maksudnya, mereka merasa kaget dan cemas menghadapi kenyataan tersebut. Kecemasan ini melahirkan berbagai upaya pencegahan agar kondisi keuangan keluarga tetap stabil.
Kedua, keinginan memperbaiki manajemen keuangan keluarga (MKK) di Indonesia semakin membaik. Kondisi itu dapat dibuktikan dengan semakin menjamurnya MKK, baik berupa konsultasi tanya jawab di media cetak maupun konsultasi yang langsung diberikan oleh suatu lembaga konsultasi keuangan. Tengok saja rubrik keuangan (Kompas), tanya jawab keuangan (Republika), Manajemen Keuangan Keluarga (Pikiran Rakyat), Pundi (Majalah Swadaya), dan lain-lain.
***
Investasi Menurut Islam
Investasi dalam Islam sangat dianjurkan. Kondisi itu sejalan pula dengan riwayat sahabat Salman Alfarisi. Ketika beliau mendapat gaji dari Baitul maal, gaji tersebut tidak seluruhnya digunakan untuk keperluan hidup hingga habis. Tetapi oleh yang bersangkutan sebagian dari gaji yang diperoleh diinvestasikan dalam bentuk tabungan.
Meskipun para sahabat yang lain, sempat protes dan heran dengan mengatakan Salman seperti tidak yakin akan jaminan Allah. Serta merta Salman menjawab, "Justru dengan menginvestasikan sebagian gajiku maka ibadahku lebih tenang. Sebab, seandainya aku terus hidup berarti aku tidak khawatir dengan masalah dunia. Tetapi, seandainya aku mati berarti aku bisa memberikan seluruh kekayaan itu pada ahli warisku."
Pemikiran sahabat Salman Alfarisi sebenarnya bermuara dari firman Allah dalam surat Lukman ayat 34, "Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
***
Sedekah sebagai Investasi
Apabila kita mengkaji masalah investasi menurut pandangan Islam, sebenarnya sedekah merupakan bagian aplikasi dari investasi yang sebenarnya. Bahkan, investasi yang satu ini lebih berlipat ganda, sebagaimna Allah SWT, berjanji dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 261, "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya dijalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada setiap butir berisi seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui."
Sisi lain yang menarik dari investasi dunia-akherat ini, Allah memberikan kesempatan kepada siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan. Perhatikan firman-Nya, "Sesungguhnya orang-orang lelaki yang bersedekah, dan orang-orang perempuan yang bersedekah, dan mereka meminjamkan kepada Allah satu pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak." (QS Al-Hadiid [57] : 18).
Subhanallah, seandainya kita tidak tertarik dengan jaminan dan janji Allah di atas, maka kita termasuk orang yang merugi. Karenanya, agar kita tidak termasuk orang merugi maka pada saat ini juga mari kita lakukan investasi via sedekah. Tak perlu besar jika belum sanggup, toh melakukan investasi (sedekah) kecil tetapi kontinu dan istiqamah lebih disukai Allah ketimbang besar tapi hanya sekali seumur hidup.
Akhir kata, jangan biarkan hari-hari kita tanpa investasi (sedekah) sehingga kita termasuk orang yang celaka. "Dan (ingatlah) akan (hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka. (mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam ( di dunia) melainkan saat saja di siang hari (di waktu itu) mereka saling berkenalan." (QS. Yunus [10] : 45). Selamat melakukan investasi! [Swadaya-37]
Bilik @ KotaSantri.com
2 komentar:
setuju sekali, sedeqah memang menjadi salah satu saran investasi untuk kita
Obat asam urat is a drug that is much sought after by women and men over the age of 30 years, as many are affected by gout. Even now under the age of 30 years have been exposed to acute uric acid. If the disease is severe will result in the joints can not move. But you need not worry, because now it appears obat asam urat. Traditional obat asam urat is one of the traditional Obat asam urat nutritious high uric acid and obat asam urat potent naturally from the first. Not only can be used for obat asam urat, but it can also treat high cholesterol.
If you are looking for a obat asam urat, here the place to sell drugs uric acid. About little discussion of obat asam urat, obat asam urat is best obat asam urat without chemicals. If you are bored with chemical drugs, do not worry because this is the obat asam urat without chemicals. Our products sell best obat asam urat. Many are already using obat asam urat and give a positive testimony. Obat asam urat best of the best
Thank you for the information and content is a good article Obat Herbal Asam Urat
Posting Komentar